jelaskan unsur unsur pencemaran air, gambar pencemaran air,

Ilustrasi pencemaran air. Sumber: Pexels.com


4 menit

 

Air merupakan salah satu elemen penting untuk menopang kehidupan makhluk hidup. Namun sadarkah Anda banyak macam unsur-unsur yang menjadi penyebab pencemaran air? Jika polusi air terus dibiarkan, tentu berdampak buruk bagi ekosistem manusia, hewan hingga tumbuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari air selalu dibutuhkan manusia untuk mencukupi kebutuhan minum, masak, mandi, dan mencuci. Supaya mengetahui lebih jelas tentang penyebab pencemaran, dampak hingga solusi pencemaran air, yuk simak ulasan di bawah ini.

A. Pengertian Pencemaran Air

Dalam artikel Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Provinsi Banten, pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia.

Kemudian di Peraturan Pemerintah (PP) No.20 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu air yang telah ditetapkan.

Singkatnya, air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya karena melampaui baku mutu air yang ditetapkan pemerintah.

Untuk mencari solusi pencemaran air atau mengantisipasi pencemaran air, Anda bisa memulainya dari mengetahui penyebabnya loh. Berikut ini kita akan membahas apa saja penyebab pencemaran air ya.

B.Penyebab Pencemaran Air

Berikut ini secara umum beberapa sumber atau penyebab pencemaran air:

1. Sampah Rumah Tangga

Salah satu aktivitas manusia yang dapat menyebabkan pencemaran air adalah membuang sampah sembarangan di sungai atau sumber air bersih lainnya. Limbah jenis ini muncul dari kegiatan perumahan seperti rumah tangga, pasar, rumah makan, penginapan, hingga perkantoran.

Baca juga: Jaga Kualitas Air di Rumah, Rawat 3 Benda Ini

Jenis limbahnya pun bermacam–macam meliputi organik maupun anorganik, bahan berbahaya, dan beracun. Adapun limbah organik rumah tangga, kulit buah, sisa makanan, dan berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Sedangkan limbah anorganik antara lain, besi, plastik, aluminium, dan minyak wangi.

2. Limbah Toilet

Jangan dianggap remeh, kotoran toilet yang dibuang ke sungai dapat mencemari air di lingkungan sekitar. Menurut Unicef, hampir 70 persen sumber air di Indonesia tercemar limbah tinja atau toilet. Itu membuktikan jika orang-orang di Indonesia masih belum membuat sistem penampungan dan pengolahan limbah toilet dengan baik.

Air yang tercemar limbah toilet ketika dikonsumsi akan menyebabkan berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan manusia. Salah satu penyakit yang paling marak disebabkan oleh air yang tercemar oleh limbah toilet adalah diaere yang merupakan penyebab utama kematian bayi.

3. Limbah Pabrik

Bahan kimia baik cair atau padat, tumpahan oli, kebocoran pipa minyak yang berada di dalam tanah adalah limbah pabrik yang berpotensi mencemari air.

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dibuang sembarangan ke sungai atau laut akan merusak ekosistem makhluk dalam air.

Contoh lain seperti beberapa rumah di Indonesia yang tinggal berdekatan dengan pabrik mempunyai kualitas air tanah cukup buruk dan mengharuskan mereka menggunakan PDAM untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari.

4. Limbah Pertanian

Dalam jurnal penelitian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, limbah pertanian merupakan sisa dari produksi pertanian. Seperti, kotoran ternak, jerami padi, jerami kacang-kacangan, serasah, dan ranting tumbuhan.

Jika kotoran ternak tidak dikelola dengan baik seperti dibuang sembarangan ke sungai tentu akan mencemari air.

Sebagai antisipasi pencemaran air yang disebabkan limbah ternak, para peternak disarankan untuk melakukan pengelolaan dan pengolahan limbah peternakan menjadi biogas bahan bakar terbarukan.

Selain itu, Anda tahu tidak jika pestisida yang merupakan bagian penting dalam pertanian juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan?

Jurnal berjudul Penggunaan Pestisida dan Kandungan Residu Pada Tanah dan Buah Semangka menjabarkan, penggunaan pestisida yang tidak memperhatikan prinsip 5 (lima) tepat, yaitu tepat jenis, tepat sasaran, tepat dosis atau konsentrasi, tepat waktu, dan tepat cara aplikasi dapat mencemari lingkungan.

Kemudian menurut Kementerian Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan, pencemaran pestisida menjadi ancaman besar bagi kehidupan akuatik seperti mempengaruhi tanaman, menurunkan oksigen terlarut dalam air, dan dapat menyebabkan fisiologis hingga perubahan perilaku dalam populasi ikan.

C. Dampak Pencemaran Air

Berikut ini adalah dampak dari pencemaran air:

1. Penurunan Kualitas Lingkungan

Pembuangan limbah organik dapat menyebabkan peningkatan mikroorganisme atau kesuburan tanaman air sehingga menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam air. Dampaknya kandungan oksigen di dalam air berkurang dan mengganggu ekosistem di dalamnya.

2. Gangguan Kesehatan

Bakteri dan virus yang ada di dalam air tercemar menyebabkan berbagai penyakit yang mengancam kesehatan. Air yang tercemar dimanfaatkan sebagai sarang insekta (serangga) penyebar penyakit.

Alhasil, ketika air yang tercemar tersebut bisa menjadi penyebab penyakit ketika digunakan oleh manusia. Seperti gatal-gatal, diaere, tifus, dan penyakit-penyakit lainnya.

3. Dampak Terhadap Estetika Lingkungan

Selain berdampak buruk terhadap eksosistem air dan kesehatan, dampak pencemaran air juga akan mengganggu pada estetika lingkungan.

Baca juga: Sebenarnya Sehat Tidak Sih Konsumsi Air Sumur?

Seperti warna air akan berubah dan banyak tumpukan sampah di area peraian. Selain itu, air yang tercemar akan mengeluarkan bau tidak sedap.

D. Solusi Pencemaran Air

Inti atau solusi pencemaran air yaitu ada pada kesadaran diri masing-masing individu terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Seperti yang telah dipaparkan Unicef sebelumnya, pencemaran air minum di Indonesia oleh tinja dikarenakan angka rumah tangga yang memiliki sarana toilet dengan sambungan tangki septik yang tertutup dan yang rutin membersihkan tangkinya minimal satu kali dalam lima tahun adalah kurang dari 8 persen.

Dalam jangka waktu tertentu jika tidak ada tindakan atau terus diabaikan, pencemaran air karena limbah toilet akan meledak dan berefek negatif pada kesehatan manusia.

Risiko tersebut sebenarnya dapat diantisipasi dengan kesadaran masing-masing individu untuk membuat sistem pengolahan limbah toilet yang benar dan baik serta meninggalkan kebiasaan buruk buang air besar di sembarang tempat.

Seperti membuat septic tank sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan rutin melakukan pengurasan atau sedot WC setiap tingga hingga lima tahun sekali.

Ada yang Anda ketahui dari septic tank konvensional, yakni septic tank ini mudah bocor dan berdampak pada pencemaran lingkungan sekitar. Lalu pengolahan limbah toilet dalam septic tank konvensional juga tidak optimal sehingga mudah penuh.

Sebagai solusinya, gunakan bio septic tank karena memiliki sistem pengolahan lebih sempurna dan jumlah bakteri pengurai lebih banyak.

Pennyu Bio Septic Tank solusi pengolahan limbah toilet di ruang terbatas. Berbahan plastik polyethylene (PE), Pennyu Bio Septic Tank kuat dan tidak mudah bocor atau pecah.

Terdapat 5 tahapan pengolahan limbah dalam Pennyu Bio Septic Tank, limbah hasil olahan lolos uji Laboratorium Sucofindo dan Dinas Lingkungan Hidup sesuai dengan Permen LHK No. P.68/Menlhk-Setjen/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

Selain itu, Pennyu Bio Septic Tank juga anti sedot jika digunakan secara prosedur. Informasi lebih lanjut dapat diklik di “Pennyu Bio Septic Tank”.

Dapatkan Produk Pennyu Sekarang Juga

Komentar Dinonaktifkan