Kekeringan seringkali terjadi saat musim kemarau tiba dikarenakan hujan yang tidak kunjung datang. Hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sudah 63% wilayah Indonesia memasuki musim kemarau.
Musim kemarau tahun ini diperkirakan terjadi lebih panjang karena adanya fenomena El-Nino yang mengakibatkan kondisi sangat kering sehingga curah hujan berkurang dan suhu meningkat.
Baca juga: Cara Menutup Kran Air Bocor Gampang Banget!
Ada beberapa daerah-daerah di Indonesia yang akan terdampak kekeringan cukup kuat meliputi wilayah Sumatera seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung. Seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara diprediksi memiliki curah hujan paling rendah dan berpotensi mengalami musim kering yang ekstrem.
Salah satu daerah yang sudah terdampak kekeringan adalah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kelangkaan air bersih akibat kekeringan terutama dirasakan di masyarakat di Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung. Sebanyak 11 RW di daerah tersebut mengalami kekeringan. Dampak kekeringan yang dirasakan yaitu kesulitan mandi dan mencuci.
Kemudian BMKG dan Pusat Iklim Dunia memprediksi El Nino terus bertahan pada level moderat hingga Februari 2024. Karena itu kewaspadaan terhadap kekeringan perlu ditingkatkan lagi.
Dampak El Nino tidaklah main-main. Dibutuhkan kerjasama antar BMKG, stakeholder baik kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk saling berperan dan bergandeng tangan untuk meminimalisir dampak dari fenomena kekeringan akibat El Nino tahun ini.
Saling Membantu Lewat CSR

Perusahaan bisa ikut andil dalam meredam dampak kekeringan saat musim kemarau. Yakni melalui program corporate social responsibility (CSR). CSR atau tanggung jawab sosial merupakan aksi sosial yang bijak sebuah instansi untuk membantu masyarakat terdampak bencana.
Dengan CSR berarti instansi hadir membantu pemerintah dalam menangani berbagai permasalahan lingkungan yang berdampak masyarakat.
Bentuk bantuan yang bisa diberi oleh instansi kepada masyarakat yang terdampak kekeringan berupa tangki air hidran umum (HU) untuk penampungan sementara air bersih bantuan pemerintah.
Baca juga: Antisipasi Dampak Kekeringan dengan Memanen Air Hujan, Begini Caranya
Dalam kebencanaan kekeringan tentunya keberadaan air bersih adalah sesuatu yang sangat berharga dan dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan penampungan yang bisa melindungi kualitas air bersih. Tangki air hidran umum (HU) merupakan pilihan tepat untuk menampung air bersih sementara di area kekeringan.
Berikut ini adalah fungsi tangki hidran umum (HU) di area kekeringan.
1. Sumber Air Cadangan
Pada musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan, tangki air hidran umum menjadi penampungan air cadangan yang vital. Masyarakat bisa mengandalkan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan minum.
2. Akses Air Bersih Mudah
Masyarakat bisa dengan mudah mengambil air dari tangki-tangki ini saat mereka membutuhkannya. Ini sangat membantu saat sumber air lainnya kering.
3. Mendorong Kesadaran tentang Air
Tangki air hidran umum juga bisa menjadi pengingat penting tentang betapa berharganya air. Mereka mendorong masyarakat untuk menggunakan air secara bijaksana.
Jadi, tangki air hidran umum ini bukan hanya wadah besar berisi air, tapi juga solusi cerdas untuk menjaga ketersediaan air di saat-saat sulit. Tangki HU adalah bagian penting dalam upaya mengatasi masalah kekeringan dan menjaga air yang bersih bagi kita semua.
Jika Anda sedang mencari produsen tangki air HU yang berkualitas, hubungi Pennyu Indonesia di nomor 08170736698. Atau cek detail produk di link ini “Tangki Air Hidran Umum Pennyu”
Pennyu Pasti Beres