Sudahkah Septic Tank di Rumahmu Aman?

3 menit

Menciptakan sanitasi yang baik di lingkungan rumah salah satunya dapat dilakukan dengan membuat septic tank aman dan benar. Septic tank merupakan tempat yang digunakan untuk penampungan dan pengolahan limbah domestik rumah tangga dengan kecepatan air yang lambat seperti, feses dan urine.

Karena itu, keberadaan septic tank di setiap rumah sudah menjadi kebutuhan. Namun demikian, apakah selama ini septic tank yang ada di rumah Anda aman? Lalu apakah jarak septic tank dengan sumber air bersih di rumah sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)?

Jika septic tank yang ada di rumah Anda tidak sesuai standar, nantinya limbah berpotensi bocor dan menyebabkan pencemaran lingkungan, seperti sumber air tercemar tinja dan sebagainya.

Baca juga: Keunggulan Pennyu Bio Septic Tank, Anti Sedot

Bila terjadi pencemaran, kemungkinan besar akan muncul bibit-bibit penyakit yang menyerang kesehatan Anda. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 3 Tahun 2014 dan SNI 2398:2017, berikut adalah peraturan tentang membuat septic tank konvensional yang aman.

Aturan Membuat Septic Tank Konvensional

Dalam Permenkes Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, setiap jamban harus dilengkapi oleh fasilitas septic tank untuk menampung limbah kotoran manusia seperti tinja dan urine.

Sedangkan menurut SNI 2398:2017, septic tank harus kedap air, memiliki lubang kontrol, ventilasi, pipa masuk-keluar, dan rajin disedot atau kuras.

Selain itu, septic tank juga harus memiliki bagian penampungan dan pengolahan air limbah dengan aliran berkecepatan lambat.

Nantinya air limbah yang keluar dari septic tank konvensional wajib dialirkan ke tempat pengolahan lanjutan berupa tiga macam bentuk sesuai kondisi di lokasi.

  • Bidang resapan, sumur resapan di daerah air tanah rendah
  • Sistem penyaringan dengan upflow filter di daerah air tanah tinggi
  • Dan, kolam sanitasi taman (Sanita) di daerah air tanah rendah dan air tanah tinggi.

Ukuran dan Bentuk Septic Tank Konvensional

septic tank aman, sni septic tank, tangki septik
Sumber: Kumpulengineer.com

Dalam SNI 2398:2017, ukuran dan bentuk standar septic tank konvensional adalah sebagai berikut:

  • Septic tank berbentuk persegi panjang dengan panjang x lebar 2:1 hingga 3:1
  • Ukuran septic tank disesuaikan dengan jumlah pemanfaat.

Standar Pipa Air Limbah

Dalam ketentuan SNI, jenis pipa penyaluran limbah harus PVC kualitas AW berdiameter minimal 3” – 4”. Kemudian sambungan pipa dengan sistem pengolahan lanjutan harus kedap air.

Baca juga: Rahasia Membuat Septic Tank di Tanah Berair, Dijamin Aman

Selanjutnya untuk pipa ventilasi berbahan galvanis dengan diameter 1” dan tinggi minimal 200 cm. Ujung pipa atas ventilasi direkomendasikan dilengkapi dengan pipa tee sehingga terlindung dari air hujan.

Subscribe

Subscribe untuk update artikel dan info promo menarik dari Pennyu

     

    Lubang Pemeriksa

    Ketika Anda membuat septic tank, wajib hukumnya melengkapinya dengan lubang pemeriksa atau manhole berbentuk persegi dengan dimensi 40 x 40 cm.

    Lalu permukaan lubang pemeriksa harus ditempatkan 10 cm di atas permukaan tanah agar terlindung dari  air hujan.

    Periode Pengurasan

    Pengurasan septic tank konvensional harus dilakukan minimal 2 tahun sekali dan maksimal 5 tahun sekali untuk meminimalisir limbah mencemari lingkungan sekitar.

    Jarak Septic Tank

    Jarak minimal septic tank konvensional dengan sumber air bersih adalah 10 meter, bangunan 1,5 meter, dan sumur resapan air hujan 5 meter.

    Selanjutnya minimal jarak upflow filter septic tank dengan sumur air bersih, bangunan, dan sumur resapan masing-masing 1,5 meter.

    Baca juga: 5 Tips agar Septic Tank Tidak Mampet dan Mudah Penuh

    Kriteria Membuat Septic Tank Konvensional Aman

    Berikut ini adalah beberapa kriteria membuat septic tank konvensional yang aman menurut akun Twitter National Affordable Housing Program (NAHP) Kementerian PUPR.

    1. Memperhatikan posisi septic tank. Pastikan posisi septic tank konvensional lebih rendah dibandingkan kloset agar kotoran lebih mudah masuk untuk lanjut ke penguraian.
    2. Limbah yang terurai akan menghasilkan gas metana (CH 4). Jenis gas ini sangat mudah terbakar, karena itu tugas Anda adalah memberi jalur untuk ventilasi udara agar terjadi pertukaran udara yang baik
    3. Ketika membangun septic tank pastikan semua dinding dan alas mempunyai ketebalan 10 cm serta tidak rembes ataupun bocor. Hal ini bertujuan agar tidak ada pencemaran lingkungan terutama air tanah karena limbah toilet yang rembes dari septic tank,

    Itulah beberapa poin membangun atau membuat septic tank konvensional sesuai SNI dan kriteria membangun septic tank konvensional yang aman. Jika membuat septic tank konvensional yang aman dirasa sulit, kami punya solusi untuk Anda yakni gunakan Pennyu Bio Septic Tank.

    Mengapa Pennyu Bio Septic Tank?

    Pennyu Bio Septic Tank adalah bio septic tank anti sedot dan ramah lingkungan. Memiliki ukuran yang compact tapi powerfull mengolah limbah domestik.

    Efluen atau limbah buangan dari pengolahan Bio Septic Tank sesuai dengan Permen LHK No. P.68/Menlhk-Setjen/2016 tentang baku mutu air limbah domestik dan lulus uji standar baku mutu air limbah dari Sucofindo.

    Dengan demikian, efluen bisa langsung dialirkan ke selokan tanpa khawatir mencemari lingkungan sekitar.

    Pennyu Bio Septic Tank berbahan dasar plastik Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), lebih kuat terhadap tekanan tanah dan tidak mudah bocor dibandingkan produk lain.

    Oleh karena itu, penempatan Pennyu Bio Septic Tank sangat fleksibel, cocok digunakan di perumahan padat penduduk. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Pennyu Bio Septic Tank, Anda dapat klik di sini.

    Dapatkan Produk Pennyu Sekarang Juga

    Komentar Dinonaktifkan