being an extrovert, in an introvert body versi aldilla

Aldilla menjadi pembicara Pennyu Learning Circles. Sumber: Pennyu


4 menit

Mengawali dengan slogan “Make Your Day Full of Miracle” Aldilla, Marketing Officer Pennyu mengajak rekan-rekannya, terutama yang merasa introvert untuk mengadaptasi “Being An Extrovert, In An Introvert’s Body”.

Siapa sangka, Aldilla yang setiap hari selalu ceria, dan suka berinteraksi dengan rekan-rekan di kantor adalah seorang introvert? Yup! Aldilla mengakui dirinya adalah introvert, tapi setelah dia menerapkan “Being An Extrovert, In An Introvert’s Body” Aldilla menjadi pribadi yang lebih fleksibel, mudah bergaul, dan gampang mendapatkan relasi.

Aldilla ingin membagikan trik positif tersebut ke rekan-rekan Pennyu, terutama yang introvert seperti dirinya.

“Tuntutan pekerjaan meminta kita untuk menjadi seorang ekstrovert yaitu harus menjalin banyak relasi, bertemu orang yang baru itu untuk orang introvert sangat melelahkan,” kata Aldilla saat mempresentasikan materinya di Pennyu Learning Circles, Jumat (16/8).

Sebelum membagikan trik tersebut, Aldilla menjelaskan apa sih ciri-ciri orang introvert dan ekstrovert.

Ciri-Ciri Seorang Introvert

1. Nyaman dengan kesendirian.

2. Capek berada di keramaian.

3. Hanya memiliki beberapa teman dekat.

Ciri-ciri Ekstrovert

1. Suka bertemu banyak orang, suka menyerap energi orang di sekelilingnya.

2. Punya circle pertemanan yang sangat luas.

3. Suka public speaking.

Setelah itu, Aldilla membagikan tiga trik yang digunakannya agar bisa jadi ekstrovert di dalam diri seorang introvert.

1. Komunikasi Skill

Setiap manusia pada dasarnya bisa berkomunikasi. Tapi nggak semua orang bisa mengkomunikasikan sesuatu dengan baik. Oleh karena itu kita harus tahu dengan siapa berbicara, apa yang akan disampaikan, dengan media apa menyampaikannya, untuk siapa pesan ini disampaikan, dan efeknya apa kepada komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima).

Hal dasar komunikasi seperti ini harus dikuasai untuk menjadikan jiwa introvert menjadi ekstrovert. Aldilla terus mengasah skill berkomunikasi agar terus berkembang dan nggak tertutup pada diri yang introvert.

Baca juga: Selalu Ada yang Pertama di Dalam Hidup

Sampai pada akhirnya, Aldilla juga mempelajari bahasa isyarat. Motivasinya biar kalau suatu hari punya teman penyandang disabilitas, dia tidak akan kesulitan untuk berkomunikasi.

“Tujuan komunikasi harus saling mengerti. Jadi kita tahu mereka (penyandang disabilitas) ingin menyampaikan apa dan kita ingin menyampaikan apa,” kata Aldilla.

2. Public Speaking

Ini adalah trik kedua seorang introvert agar punya sisi ekstrovert ala Aldilla, yaitu belajar Public Speaking. Saat jadi speaker, nervous adalah hal wajar. Jadikanlah keraguan kita menjadi hal yang menyenangkan.

“Buat keraguan kalian sebagai hal wajar. Berarti kalian tidak mengentengkan sesuatu,” jelas Aldilla.

Biasanya, biar nervous itu hilang Aldilla menggunakan teknik stretching mulut dengan ngomong “A, I, U, E O” beberapa kali. Lalu tips selanjutnya supaya bisa menarik perhatian audiens yaitu bawakan materi public speaking dengan cara smiling voice atau ngomong pakai nada senyum.

Tips terakhir dan ini perlu jam terbang untuk melakukannya, gunakan teknik mind mapping sebagai bridging agar topik pembicaraan kita nyambung dari poin satu ke poin lainnya.

Aldilla memberikan contoh bagaimana menggabungkan awan sama uang agar nyambung jadi satu kesatuan.

“Dengan kita terbang kita bisa ketemu banyak awan-awan, awan menghasilkan hujan, air hujan bisa dibuat es batu, dan es batu dijual menghasilkan uang,” ujar Aldilla.

Menurut Aldilla seorang marketer sangat memerlukan skill mind mapping ini. Karena terkadang marketer ketika ketemu dan berkomunikasi sama orang eksternal, jawaban yang diberikan nggak terduga serta di luar ekspektasi. Mind mapping ini bakalan membantu marketer dalam berkomunikasi dengan client.

3. Expand Your Network

Nah, kalau kita memperluas relasi peluang menemukan value yang baru akan muncul. Apalagi kata Aldilla di bidang pekerjaan yang ditekuni berkaitan sama networking. Kalau nggak bisa menemukan relasi, sulit untuk survive.

Tapi Aldilla ngingetin kita saat menjalin relasi nggak cuma dilakukan di dunia kerja aja ya, tapi juga di kehidupan sehari-hari.

“Untungnya nanti di masa tua nanti kita punya tabungan relasi. Memudahkan kita nantinya,” tutur Aldilla.

Setelah kita berhasil punya relasi baru, ada hal lagi loh yang Aldilla biar hubungannya orang itu berumur panjang. Caranya dengan memahami love language orang tersebut.

Loh kok love language? Bukannya itu untuk pasangan? Coba dengerin penjelasan Aldilla deh.

“Jadi memahami love language itu tidak hanya ke pasangan, tetapi bisa ke keluarga, kolega, dan semua orang. Kita tidak akan tahu pasti akan berbeda-beda orang yang kita temu,” ujar Aldilla.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh di Era Super Sibuk

Dengan memahami love language seseorang, kita akan bisa membuatnya nyaman dan hubungan dengan seorang relasi terus terjalin.

“Di pertemuan pertama biasa ngobrol formalitas, selanjutnya di pertemuan kedua atau ketiga bawa ke obrolan lebih luas dan biasanya aku langsung tanya love language lawan bicaraku apa,” jelas Aldilla.

IRI Versi Aldilla

Aldilla menerangkan being an extrovert in an introverts body
Aldilla menjadi pembicara di event Pennyu Learning Circles, Jumat (16/8).

Kalau kita denger kata iri hal yang langsung terpikirkan adalah perilaku negatif dan tak patut ditiru. Tapi berbeda IRI versi Aldilla yang berarti Ilmu, Relation, Income (IRI). Ini penjelasan Aldilla!

1. Ilmu

Semakin bertambahnya usia, kita wajib mengetahui dan memperoleh ilmu dari berbagai sumber. Tidak cuma dari bangku sekolah, atau perkuliahan, ilmu bisa kita dapetin lewat membaca buku bahkan saat ngobrol sama seseorang.

Kalau kata Aldilla, sebagai wanita yang akan melahirkan seorang anak, wanita harus memperbanyak ilmu untuk memberikan edukasi kepada anak nantinya.

“Karena ilmu anak itu nurunnya dari ibu, jadi wanita jangan berhenti mencari ilmu,” kata Aldilla.

2. Relation

Poin ini sama halnya seperti yang udah dijelasin Aldilla sebelumnya. Tapi relation di sini lebih kepada kehidupan Aldilla menjalin relasi dengan menghasilkan pengalaman baru dari teman-temannya yang berbeda latar belakang.

“Misalnya aku nih malam aku kuliah, weekend aku ikut wedding organizer (WO) dari situ aku banyak relasi. Aku bisa memperoleh berbagai sudut pandang bermacam-macam dan jadinya tidak mudah untuk menilai orang,” jelas Aldilla.

3. Income

Aldilla bilang kalau zaman sekarang perbanyak income adalah hal positif. Kita nggak bisa mengandalkan penghasilan cuma dari satu sumber. Dari skill komunikasi, memperbanyak relasi, Aldilla bisa menghasilkan income atau pendapatan tambahan.

Baca juga: #PennyuLearningCircles: Reinventing Life in Our Twenties – Danis Hermalia Novianti

Di sesi Pennyu Learning Cirles, Aldilla mencoba memotivasi beberapa temannya untuk menggunakan keahlian yang mereka miliki untuk menghasilkan uang.

“Salah satunya jika kamu pintar masak, kamu bisa open pre order untuk menambah penghasilan. Perlu untuk memperoleh banyak income dari luar pekerjaan utama,” kata Aldilla.

Nah, kesimpulan dari semua yang udah Aldilla jelasin yaitu, semakin banyak kamu belajar, semakin banyak kamu mencari relasi, koneksi dan hal positif lainnya, semakin banyak juga kamu membuat peluang-peluang yang baru.

Kata penutup dari Aldilla

“Jangan jadikan jiwa introvert itu menjadi penghalang untuk memperoleh value yang lebih baik lagi”

Sekilas Tentang Pennyu Learning Circle

Pennyu Learning Circles adalah tempat buat diskusi dan belajar bareng, di mana anggota bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Komentar Dinonaktifkan