artificial intelligence

2 menit

Kamu percaya nggak kalau artificial intelligence (AI) adalah teknologi yang akan ngambil kerjaan manusia? AI itu kayak robot pintar yang bisa belajar dan melakukan banyak hal dalam waktu singkat. Karena kemampuan AI yang sangat cepat, banyak orang khawatir sama keberadaannya. Tapi nggak sedikit juga orang yang seneng dan manfaatin AI. Kalau kamu di tim pro sama AI atau kontra?

Nah, kali ini Jeevallucas Gautama – Data Analyst Intern Pennyu Group yang merupakan mahasiswa Sistem Informasi mau sharing tentang AI akankah mengambil pekerjaan manusia? Yuk simak penjelasannya!

Kecanggihan Artificial Intelligence (AI)

Kata Lucas, AI nggak perlu waktu lama buat ngelakuin berbagai hal. Contohnya, AI bisa bikin lagu dengan instrument musik yang kompleks. Lucas bilang emang betul kalau AI dirancang untuk meniru kemampuan berpikir manusia. Kemampuan AI ini didapat dari database manusia yang udah disetting ke dalam program AI. Karena itu, AI bisa menirukan semirip mungkin dengan manusia.

Kalau dilihat, AI itu kayak asisten pribadi yang super pintar, tapi versi robot! Dia bisa ngebantu kita ngerjain banyak hal, dari yang sederhana sampai yang kompleks kayak menganalisis data yang sangat banyak.

Baca juga: Sandwich Generation Balancing Family and a Brighter Future

Apakah AI Menggantikan Semua Pekerjaan Manusia?

Jangan khawatir dulu, kita perlu tahu kalau AI nggak serta-merta menggantikan semua jenis pekerjaan manusia kok. Kata Lucas, AI cuma mengambil pekerjaan yang memang benar-benar sangat terstruktur dan berbasis data serta pekerjaan yang monoton. Contohnya kayak kerjaan data entry. Tapi kerjaan yang membutuhkan human sense tinggi itu belum bisa diambil alih AI. Jadi tenang aja ya, nggak usah takut sama AI.

Nah, yang perlu kamu tahu nantinya AI bakalan mengubah cara kita kerja. Karena itu kamu perlu banget buat terus improve dan adaptasi sama perkembangan zaman, terutama AI ya!

Cara Meningkatkan Diri dengan AI

Hal pertama yang perlu kamu pahami yaitu ubah pola pikir tentang AI. Jangan takut sama AI, tapi jadiin AI itu kayak teman.

“Lihat AI seperti orang yang mengetahui segalanya.” sebut Lucas.

Coba bayangin gimana jadinya kalau musisi dan penulis lagu sekelas Ed Sheeran manfaatin AI buat bermusik? Dengan database yang udah diserap oleh program, AI punya kemampuan yang sangat luar biasa, bahkan tentang musik sekalipun.

Baca juga: Work-Life Balance as Neurodivergent Individul

Bisa aja musik Ed Sheeren tambah berwarna dengan memanfaatkan AI, nggak cuma Ed Sheeran, kita juga bisa lebih kreatif dan efektif saat bekerja jika manfaatin AI.

Haruskah Takut pada AI?

Berdaskan penjelasan Lucas, haruskah kita takut sama kecanggihan AI teman-teman? Yup! Betul banget! Kita nggak perlu takut, tapi harus ‘follow’ perkembangannya. Lucas menjelaskan kalau AI itu alat, bukan sebuah ancaman. Fungsi AI itu untuk meningkatkan efektivitas manusia, bukan sebagai pesaing manusia.

Baca juga: Jack of All Trades or Master of One? Generalist vs Specialist

Lucas menyimpulkan, artificial intelligence adalah alat dan manusia akan hidup berdampingan sama AI. Karena itu sebaiknya, kita perlu terbuka dengan perkembangan AI. Jangan menutup diri atau bahkan takut. Kalau kamu bisa manfaatin dengan benar, otomatis AI bakalan sangat berguna buatmu. Tapi, jangan jadi orang yang bergantung pada kemampuan AI, kamu perlu lakukan cek apakah data yang diberikan AI sudah valid. Kalau kamu ada pertanyaan, bisa tulis di kolom komentar ya guys!

Komentar Dinonaktifkan