Tumbuhan Subur dengan Sampah Organik, ini Rahasianya

2 menit

Biasanya sampah organik berasal dari sisa-sisa makanan. Sampah organik yang ada di rumah secara tidak langsung dapat menyebabkan masalah serius bagi ekosistem lingkungan.

Bila sampah organik sisa makanan menumpuk dan membusuk di tempat pembuangan sampah, akan menghasilkan gas metana penyebab pemanasan global.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Kualitas Air di Rumah, Perlu Dicoba

Menurut menlhk.go.id, gas metana pada kadar tinggi dapat mengurangi kadar oksigen pada atmosfer bumi hingga 19,5 persen.

Nah, daripada langsung membuang sampah organik, Anda bisa mengolahnya menjadi pupuk tanaman loh! Begini caranya.

Kompos

Mengolah sisa makanan menjadi kompos setidaknya dapat memberikan tiga manfaat seperti, menyuburkan tanaman, memperbaiki tanah, dan meningkatkan kualitas air.

Cara membuat kompos:

  1. Siapkan wadah atau pot yang bagian pinggirnya telah dilubangi.
  2. Masukkan sisa makanan seperti sayur dan buah ke dalam pot.
  3. Tabur B-MAX ke sampah organik secukupnya dan aduk hingga merata.
  4. Diamkan sampai sampah makanan menjadi kompos.

Baca juga: 7 Tips Mudah Membersihkan Bak, Langsung Kinclong

Biasanya kompos yang sudah matang berubah warna menjadi cokelat kehitaman dan tidak mengeluarkan bau. Jika kompos sudah matang, Anda bisa memanfaatkannya untuk pupuk tanaman.

Subscribe

Subscribe untuk update artikel dan info promo menarik dari Pennyu

     

    Ekoenzim

    Buat yang belum tahu ekoenzim atau eco enzyme, jadi ekoenzim adalah cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah-buahan, sayur, dan gula. Baik gula merah maupun putih.

    ekoenzim memiliki beberapa fungsi, seperti untuk pembersih kerak, pembersih dapur, dan pupuk tanaman.

    Cara membuat ekoenzim:

    1. Anda perlu menyiapkan 300 gram kulit buah dan sisa sayuran, 100 gram gula, 1 liter air.
    2. Campur dan aduk semua sampai rata di wadah tertutup.
    3. Kemudian diamkan dan simpan di tempat yang sejuk untuk proses fermentasi sekitar tiga bulan.
    4. Bila cairan fermentasi berubah menjadi warna cokelat gelap, Anda sudah bisa memanfaatkannya.

    Supaya proses mengolah kompos dan ekoenzim lebih sempurna, gunakan serbuk pendukung yang mengandung bakteri pengurai.

    Baca juga: Inilah 5 Langkah Mudah Menjaga Kualitas Air Mandi

    Seperti B-MAX produk terobosan hasil penelitian Institusi Teknologi Bandung (ITB) yang mempunyai bakteri pengurai lebih superior.

    B-MAX pun bersifat alami atau non-polluting and non-pathogenic. Selain untuk membantu mengolah sampah organik, B-MAX mampu mengatasi masalah toilet mampet. Untuk mengetahui tentang B-MAX lebih lanjut, Anda bisa klik di sini.

    Dapatkan Produk Pennyu Sekarang Juga

    Komentar Dinonaktifkan