“Even from my sick bed, if you are going to lower me into the grave and I feel something is going wrong, I will get up.” – Lee Kuan Yew
Ucapan Lee Kuan Yew di atas menjadi motivasi yang mendorong Chandra Sangjaya untuk memimpin dengan sepenuh hati, menjunjung tinggi kejujuran, berkomunikasi dengan baik, dan tidak menyerah pada keadaan.
Chandra Sangjaya saat ini menjabat sebagai General Manager di CV Perkasa Utama, salah satu distributor Pennyu Group. Bertugas untuk memimpin, bertanggung jawab, dan memastikan semua pengoperasian sub-distributor, toko, agen-agen yang bekerja sama dengan Pennyu Group berjalan lancar.
A JOURNEY TO LEADERSHIP
Perjalanan Kepemimpinan
Bermula pada kecintaannya memanajemen sesuatu, Chandra memutuskan masuk kuliah di jurusan manajemen. Dari bangku perkuliahan itulah ia belajar bagaimana cara mengelola, memimpin, dan mengatur serta memahami unsur-unsur manajemen yang penting diterapkan dalam perusahaan seperti manusia, uang, bahan, mesin, metode, serta pasar.
“Saat kuliah saya magang di beberapa perusahaan dan mengalami kepemimpinan yang berbeda-beda. Dari situlah saya pelajari kepemimpinan yang baik dan menerapkannya di pekerjaan.”
Baca juga: Being An Extrovert, In An Introvert’s Body
Semakin bertambah jam terbang Chandra di perkuliahan hingga dunia kerja, semakin banyak pula keahlian yang dia dapatkan. Menurut Chandra, seorang pemimpin harus menguasai kemampuan komunikasi yang baik agar mudah dipahami oleh lawan bicara.
“Komunikasi itu merupakan fondasi saya sebagai leader. Bagaimana cara mendelegasikan sesuatu pesan ke tim, sehingga tim mengerti apa yang didelegasikan ke mereka.”
Chandra mengatakan komunikasi yang baik datang dari dua arah. Seorang pemimpin bukan hanya menginstruksikan suatu tugas, tapi juga perlu mendengarkan pendapat tim.
Saat ditanya bagaimana cara Chandra melatih keterampilan dalam kepemimpinan, Chandra menjawab:
“Saya mengembangkan skill kepemimpinan dengan berdiskusi bersama teman-teman yang lebih berpengalaman dan mengikuti pelatihan.”
Dari situlah Chandra memperoleh berbagai ilmu baru dalam memimpin dan ia adopsi dalam pekerjaannya sehari-hari.
Tantangan Memimpin
Dalam era globalisasi, tempat kerja semakin beragam dengan kehadiran berbagai generasi. Mulai dari generasi baby boomer, generasi X, generasi Y atau yang sering disebut millennial, hingga generasi Z. Dari masing-masing memiliki karakteristik, nilai, dan gaya komunikasi yang berbeda.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Chandra dalam memimpin. Sebagai solusi, Chandra mempunyai strategi untuk menjembatani kesenjangan antara generasi.
1. Menghargai perbedaan setiap generasi untuk membangun empati.
2. Memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan lawan bicara.
3. Membuat jadwal pertemuan rutin untuk membangun komunikasi dua arah sehingga dapat berbagi ide dan pendapat tentang tujuan bersama.
4. Menerapkan berbagai saluran komunikasi, baik tatap muka maupun secara online.
Dalam menyelesaikan suatu tantangan maupun masalah, Chandra selalu berusaha membuat afirmasi positif dan tidak membesar-besarkannya.
“Dengan kita membesarkan suatu isu, akan menjadi hambatan yang besar. Dengan memberi afirmasi positif pada diri, kita akan lebih kuat menyelesaikan masalah tersebut.”
Kunci Sukses Pemimpin
Dalam suatu unit kerja, seorang pemimpin memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja untuk mencapai sasaran dan target organisasi.
Bagi Chandra, pemimpin merupakan role model untuk tim. Ketika ditanya apa kunci sukses menjadi seorang pemimpin, Chandra menjawab:
“Dalam menjalankan tugas, seorang pemimpin harus jujur, tegas, mempunyai pendirian, dan tidak mudah goyah di berbagai kondisi. Pemimpin sebagai pondasi perusahaan harus berdiri kokoh.”
Kunci sukses kepemimpin di dalam pekerjaan selanjutnya yaitu pemimpin bukan hanya memahami apa yang sedang dikerjakan. Chandra menerangkan, pemimpin juga musti dapat menyusun dan memilah prioritas untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi stres, membuat keputusan yang lebih baik untuk mencapai tujuan.
Baca juga: Selalu Ada yang Pertama di Dalam Hidup
Dengan sistem yang telah disusun dengan baik, alur kerja pemimpin dan tim akan terminimalisir dari hambatan sehingga berjalan lebih mulus.
A DAY IN MY LIFE
Keseimbangan Kerja dan Kehidupan
Menjadi pemimpin adalah peran yang menuntut. Selain mencapai tujuan tim kerja, seorang pemimpin perlu menjaga keseimbangan hidup. Menurut Chandra seorang pemimpin perlu menetapkan batas yang jelas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Kehidupan yang seimbang akan meningkatkan produktivitas dan kepuasan hidup yang lebih tinggi. Cara Chandra untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan yaitu dengan melakukan sesuatu hal yang membuatnya tenang.
“Saat ini saya bekerja di Semarang dan keluarga saya di Surabaya, jadi saya selalu menyempatkan menelepon istri dan anak sebelum dan setelah bekerja. Lalu ketika libur seminggu sekali saya pulang ke Surabaya.”
BUDAYA DAN NILAI PENNYU GROUP
Dalam menjalankan kepemimpinannya, Chandra mempraktikkan budaya dan nilai Pennyu Group. Salah satu budaya Pennyu Group yang selalu ia praktikkan adalah Full Heart. Bagaimana cara Chandra bekerja dan berkomunikasi sepenuh hati (Full Heart) dengan tim.
Mendelegasikan pesan dengan sepenuh hati bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga melibatkan proses transfer pemahaman, tanggung jawab, dan semangat.
“Seperti ketika saya di dalam tim sales. Saya berusaha menyampaikan pesan kepada mereka dengan sepenuh hati. Memahami posisi yang dihadapi sales sehingga mereka mengerjakan tugas juga sepenuh hati.”
Terakhir, Chandra mempunyai pesan yang ditanamkan Chandra dalam kepemimpinan.
“Jadilah pemimpin yang jujur. Kejujuran is about everything.” – Chandra Sangjaya