Limbah ternak seringkali menjadi permasalahan yang sulit di atasi, terutama oleh peternak yang mempunyai banyak hewan. Tapi tahukah Anda jika limbah ternak bisa diolah menjadi energi terbarukan untuk bahan bakar kompor dan sisa pengolahannya bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik?
Biogas digester hadir sebagai solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Teknologi ini mampu mengelola limbah peternakan secara efisien menjadi biogas energi terbarukan untuk bahan bakar memasak.
Mari kita bahas lebih lanjut tentang apa itu biogas digester, dan bagaimana teknologi ini bisa menjadi jawaban atas kebutuhan energi serta pengolahan limbah ternak.
A. Pengertian Biogas Digester
Biogas adalah sumber energi terbarukan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti minyak tanah dan gas alam. Gas ini berasal dari fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran hewan dan sampah sayuran dalam kondisi tanpa oksigen. Contoh limbah peternakan untuk biogas yaitu, kotoran sapi, kotoran babi, dan kotoran kambing.
Baca juga: Cara Kerja Pennyu Digester Biogas
Dalam fermentasi bahan organik di kondisi anaerob, gas yang dominan adalah metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Komposisi biogas ini bersifat mudah terbakar dan memiliki kandungan gas metana sekitar 50-70%.
Pada dasarnya, kotoran hewan seperti kotoran sapi atau limbah organik lainnya jika didiamkan dalam beberapa waktu saja akan membentuk gas metana dengan sendirinya. Tetapi, karena tidak ditampung, gas metana akan hilang menguap di udara. Karena itu dibuatlah alat konstruksi untuk menampung biogas yang dinamakan digester.
Biogas digester merupakan teknologi atau alat penampungan bahan-bahan organik dan limbah ternak menjadi energi terbarukan biogas yang bersifat anaerob.
B.Manfaat Biogas Digester untuk Peternakan
1. Pengelolaan limbah ternak
Permasalah peternakan yang kerap kali muncul yaitu tidak adanya penampungan kotoran hewan yang cukup karena jumlah limbah terus bertambah. Alhasil, kotoran hewan mencemari lingkungan sekitar. Tetapi jika Anda memiliki biogas digester, kotoran hewan bisa dikelola menjadi biogas energi terbarukan untuk bahan bakar kompor dan sisa pengolahannya dimanfaatkan untuk pupuk organik. Jadi masalah kotoran hewan ternak bisa teratasi.
2. Limbah ternak energi terbarukan
Setelah membaca penjelasan di atas, tentunya Anda sudah paham jika limbah ternak yang dikelola dengan digester bisa diubah menjadi energi terbarukan biogas. Lalu biogas dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti energi fosil. Anda bisa mengganti gas LPG dengan biogas.
3. Pupuk organik
Hasil olahan sampingan digester menghasilkan pupuk organik kering dan cair yang mampu membantu pertumbunhan dan perkembangan tanaman.
C. Penerapan Biogas Digester di Peternakan
Saat ini kotoran hewan ternak bisa menjadi nilai tambah dan upaya untuk pelestarian lingkungan. Hadirnya biogas digester membuka wawasan Anda tentang limbah peternakan bisa dimanfaatkan menjadi biogas energi terbarukan untuk bahan bakar alternatif pengganti energi fosil.
Biogas menjadi salah satu pilihan teknologi tepat guna karena dapat membantu menghemat pengeluaran membeli LPG. Kita ambil contoh penerapan pengelolaan kotoran hewan menggunakan digester di peternakan sapi.
Baca juga: Cara Membuat Biogas Sederhana Pastinya Ramah Lingkungan
Kotoran sapi yang sebelumnya kurang bernilai dapat diubah menjadi bahan bakar kompor untuk memasak. LPPM UGM bekerja sama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) mengimplementasikan teknologi biogas di Kabupaten Banjarnegara yang merupakan daerah tertinggal.
Berbagai dampak positif tercipta dari proses pengolahan limbah ternak menjadi energi bersih. Kegiatan masyarakat itu dapat menahan laju perubahan iklim dan seiring berjalannya waktu, hasil sampingan biogas dapat dikembangkan menjadi beberapa produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti media jamur tiram, pupuk kompos, dan media cacing (vermicompost).
D. Jenis-jenis Biogas Digester
Umumnya jenis biogas digester dibedakan dari bentuk atau konstruksinya. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Fixed Dome
Fixed dome berbentuk seperti kubah dan terbuat dari batu bata atau beton yang dipendam di dalam tanah. Beberapa kelebihan digester jenis ini adalah konstruksi sederhana, tidak ada bagian yang bergerak, dapat ditanam dalam tanah sehingga menghemat tempat. Kemudian kelemahannya, letak digester di dalam tanah sehingga jika terjadi kebocoran tidak terdeteksi, tekanan gas fluktuasi, dan temperatur digester rendah.
2. Floating Dome
Nama lain dari floating dome adalah digester kubah apung. Bentuk digester ini terdiri dari satu digester dan penampung gas yang bisa bergerak seperti pelampung. Penampung gas bisa bergerak ketika gas bertambah dan turun lagi ketika gas berkurang. Floating dome pertama kali dikembangkan pada tahun 1937 di India.
3. Reaktor dari Bahan Polyethylene
Bentuk biogas digester jenis ini sama dengan digester balon, yang berbeda ada pada material yang digunakan yaitu berbahan plastik polyethylene. Digester ini memiliki kelebihan sangat efisien karena lebih kedap, ringan, fleksibel karena mudah dipindahkan, dan kuat.
Baca juga: Kelompok Tani Boyolali Bisa Hemat Karena Biogas
Bagaimana apakah Anda sudah paham tentang biogas digester?
Jika sudah paham, itulah alasan biogas digester menjadi solusi energi terbarukan dan pengolahan limbah ternak. Semoga artikel ini bisa memberikan gambaran yang jelas tentang pentingnya biogas digester ya! Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang digester, Anda bisa mendapatkan banyak manfaat dari kotoran hewan ternak.
Ingin mempunyai biogas digester di area peternakan Anda? Yuk hubungi kontak Info Center Pennyu Indonesia 08170-736698 dan follow media sosial kami pennyu_id untuk mengetahui informasi menarik lainnya! Pennyu Pasti Beres