Limbah kotoran sapi seringkali menjadi masalah bagi petani dan peternak. Tidak hanya mencemari lingkungan, limbah peternakan sapi juga menimbulkan bau yang tidak sedap serta menarik lalat penyebab penyakit. Lalu bagaimana cara mengatasi limbah kotoran sapi? Yuk simak penjelasan dan beberapa langkah mengatasi permasalahan limbah peternakan sapi berikut.
Baca juga: Proses Pembuatan Biogas dari Kotoran Sapi
A. Permasalahan Kotoran Sapi
Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat di atas, kotoran sapi yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan. Kotoran sapi dapat menyebabkan bau busuk yang dapat mengganggu masyarakat sekitar, sehingga berpotensi menimbulkan konflik sosial. Berikut adalah beberapa permasalahan utama yang terkait dengan kotoran sapi:
Dampak Negatif Kotoran Sapi
1. Pencemaran lingkungan meliputi; pencemaran air dan pencemaran udara.
2. Penyebaran penyakit.
3. Permasalahan sosial.
B. Cara Mengatasi Limbah Kotoran Sapi
1. Pengomposan
Salah satu cara yang paling efektif untuk memanfaatkan kotoran sapi adalah mengubahnya menjadi pupuk kompos. Pengolahan kotoran sapi dengan tepat akan menghasilkan banyak nutrisi yang baik untuk tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Proses pembuatan kompos cukup sederhana.
a. Siapkan peralatan: Cangkul, terpal, tempat teduh yang terhindar dari sinar matahari dan hujan, tempat menyimpan kompos, ember 2 buah, dan karung.
b. Bahan: Kotoran sapi, sekam atau gerajen, molasses, air secukupnya, dekomposer.
c. Cara membuat:
– Siapkan kotoran sapi dan tambahkan sekam atau gerajen serta tempatkan di ruangan yang terhindari dari sinar matahari dan hujan.
– Taburkan dekomposer secara merata.
– Mengencerkan molasses dan disiramkan merata di atas kotoran sapi dan sekam.
– Aduk bahan kompos sampai rata dengan tingkat kelembaban 60% (ciri-ciri jika digenggam tidak pecah dan tidak ada tetesan air).
– Tutup dengan terpal dan diamkan selama seminggu.
– Cek hari ketiga, apabila terasa panas, berarti sedang terjadi proses pengomposan.
– Balik campuran kompos setiap satu minggu sekali.
– Setelah masa pengomposan tiga minggu, pupuk kompos sudah siap digunakan.
Baca juga: Mengapa Kompor Biogas Kotoran Sapi Ramah Lingkungan?
2. Biogas
Cara penanganan limbah kotoran ternak yang dapat Anda lakukan selanjutnya adalah mengolah limbah sapi menjadi biogas. Teknologi digester memungkinkan mengubah limbah kotoran sapi menjadi gas metana yang mudah terbakar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor untuk memasak.
Manfaat lain biogas yaitu dapat digunakan juga untuk memasak, bahan bakar penerangan, atau sebagai sumber energi listrik. Selain itu sisa fermentasi (slurry) juga berpotensi digunakan sebagai pupuk cair. Apabila Anda ingin mengetahui bagaimana cara membuat biogas dari kotoran sapi bisa klik judul artikel “Proses Pembuatan Biogas dari Kotoran Sapi”
Baca juga: Cara Memanfaatkan Kotoran Ayam Petelur untuk Pemula
Tips tambahan untuk Anda, pisahkan kotoran dan urine sapi karena keduanya memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Kotoran mengandung banyak unsur hara, sedangkan urine kaya akan nitrogen. Sebaiknya sediakan bak penampungan yang cukup untuk menampung kotoran sapi dan urine. Hal ini nantinya akan memudahkan Anda dalam mengelola limbah.
Sekarang, sudahkah Anda menentukan pilihan ingin mengelola kotoran sapi menjadi apa?
Mengatasi limbah kotoran sapi atau pemanfaatan limbah kotoran sapi sebenarnya mudah untuk dilakukan. Dengan menerapkan beberapa metode di atas, Anda bisa mengubah kotoran sapi dari limbah menjadi sumber daya yang bernilai.
Selain menguntungkan karena ramah lingkungan, pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biogas menggantikan peran LPG sebagai bahan bakar memasak. Dengan demikian Anda bisa mengirit pengeluaran bulanan karena tidak perlu lagi membeli LPG.
Apabila ingin berkonsultasi bagaimana cara memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas, Anda dapat menghubungi Info Center Pennyu Indonesia 08170-736698 dan follow media sosial pennyu_id untuk mengetahui informasi menarik lainnya! Pennyu Pasti Beres